BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadiran-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat selesaikan makalah mengenai
Implementasi Sistem Informasi Manajemen terhadap Perusahaan.
Makalah
ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan pertolongan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang sudah ikut
berkontribusi di dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas
dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka
untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
sehingga
Akhir
kata kami meminta semoga makalah tentang Implementasi Sistem Informasi
Manajemen terhadap Perusahaan ini bisa memberi manfaat ataupun inspirasi pada
pembaca.
Jakarta,
7 Oktober 2018
Penyusun
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PERUSAHAAN TAKSI “BLUE
BIRD
Blue Bird telah berkembang pesat
dengan sekitar 12000 armada-nya yang tersebar di seluruh penjuru Jakarta.
Kesuksesan yang diraih oleh Blue Bird ini tak lepas dari upaya Blue Bird
dalam memanfaatkan teknologi. Berawal sekitar tahun 1972, Blue Bird yang
mengimplementasikan pertama kali di Indonesia sistem komunikasi radio
serta penggunaan argometer yang ketat untuk armada-armadanya. Jejak
langkah Blue Bird ini diikuti pula oleh perusahaan taksi lainnya yang
beroperasi di Indonesia. Sekitar beberapa tahun terakhir ini Blue Bird sudah
menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System). Selain digunakan
untuk melacak posisi armada-armadanya, GPS ini juga digunakan sarana
berkomunikasi antara Blue Bird Group merupakan market leader dalam bisnis
transportasi, Blue Bird sudah menjadi brand yang kuat dan dikenal luas
oleh masyarakat. Diawali dengan armada 25 taksi pada tahun 1972, kini
setelah lebih dari 30 tahun mendalami bisnis jasa transportasiarmada
taksi dengan Call Center.
Berbeda dengan teknologi komunikasi
radio yang terbatas pada komunikasi suara yang sudah umum digunakan oleh
operator-operator taksi, teknologi GPS ini mempermudah operator dalam
menentukan posisi konsumen dan armada mana yang dapat menjangkaunya,
sehingga pelayanan bisa dilakukan lebih cepat dan mengurangi antrean
pemesanan. Keunggulan lainnya, konsumen tidak perlu mendengarkan suara
dari radio komunikasi ketika ada pemesanan yang masuk ke pengemudi taksi.
2.2
PERKEMBANGAN
Perkembangan Blue Bird tidak cukup
hanya di kota Jakarta dan sekitarnya saja, melainkan di
kota-kota besar lain di Indonesia.
Di Bali, sejak tahun 1989 Blue Bird Group telah menempatkan armada Golden
Bird-nya, yang diikuti dengan armada taksi regular Bali Taksi pada tahun
1994. Kemudian berturut-turut pada tahun 1996 dan 1997, taksi regular
memasuki Lombok dengan nama Lombok Taksi dan kota Surabaya dengan nama
Surabaya Taksi. Sekitar bulan November 2005, Blue Bird mulai menjamah
kota Bandung dengan 75 armada taksi regulernya. Meskipun dengan jumlah
armada yang masih sedikit, Bandung Taksi ini mendapatkan pertentangan
yang cukup keras dari operator-operator taksi lainnya di Bandung. Harus
diakui jika reputasi dan brand image yang telah diposisikan oleh Blue
Bird Group, cukup menjadi ancaman terhadap operator taksi lainnya.
Blue
Bird pada saat ini meningkatkan diversifikasi produknya ke jasa angkutan
non-penumpang Blue Bird dengan menyediakan jasa Truk Container, yaitu Iron Bird
dan Angkutan Kontenindo Antarmoda. Di luar usaha transportasi primer,
Blue Bird juga telah mendirikan Holiday Resort Lombok, dan perusahaan
manufacture otomotif seperti Everlite, Restu Ibu, Ziegler Indonesia, serta
usaha service lain seperti Jasa Alam, Gas Biru, dan Ritra Konnas Freight
Centre. Perusahaan transportasi Blue Bird berhasil mengimplemantasikan solusi
Business Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP NetWeaver BI). Ini merupakan suatu solusi yang
mengolah data mentah menjadi informasi pendukung pengambilan keputusan
perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk memenuhi
kebutuhan yang berbeda dari para pengguna, professional TI dan
manajemen senior.
Solusi
ini disediakan melalui teknologi portal enterprise dan menyediakan kepada
para penggunanya suatu infrastruktur andal, peralatan yang komprehensif,
kemampuan untuk melakukan perencanaan dan simulasi, serta
fungsionalitas data-warehousing.
2.3 IMPLEMENTASI
Aplikasi
Business Intelligent diperlukan perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan,
menganalisis dan menyediakan akses ke data guna membantu penggunanya
mengambil keputusan bisnis secara akurat. SAP (System Application
and Product) adalah software ERP (Enterprise Resources Planning), yaitu
merupakan tools IT dan manajemen dalam membantu pencanaan dan kebijakan
perusahaan didalam mengambil keputusan, serta merupakan software yang
diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam menjalankan kegiatan
operasional secara lebih efisien dan efektif. SAP terdiri dari serangkaian
modul aplikasi yang mampu mendukung semua transaksi perusahaan. Semua
modul dalam aplikasi SAP dapat diintegrasikan secara terpadu antara satu
dengan lainnya serta memungkinkan ketersediaan data yang akurat dan
aktual. ERP merupakan suatu perangkat lunak yang didesain untuk memadukan
proses bisnis yang ada, pengunaan database perusahaan untuk menghasilkan
informasi yang valid. ERP dan Business Intelligence mempunyai
keterkaitan, ERP merupakan sistem yang menintegrasikan seluruh sistem
yang ada dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan informasi yang benar
dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Proses
implementasi Business Intelligent di Blue Bird Group dapat berjalan dengan baik
karena garis besar cakupan proyek dan indikator kinerja kunci perusahaan
sangat jelas. Di samping itu, proses implementasi secara hirarki dan
dengan dukungan tenaga-tenaga konsultan yang professional dan berkualitas
juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan proses implementasi. Konsultan
yang andal memahami bahwa pendekatan dari bottom up untuk
mengimplementasikan business intelligent akan membutuhkan waktu yang
panjang. Sedangkan metode top down merupakan metode yang tepat untuk
mengimplementasikan Business Intelligent. Blue Bird Group
mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul-modul Financial
Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO PA) Plant
Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang dinamakan
“Taximeter System” dari legacy VB sistem perusahaan. Proses implementasi
dilakukan oleh Hermis consulting. Pada fase pertama, SAP NetWeaver BI “GO
Live”.
Mengingat
pertumbuhan bisnis yang kian kompleks, Blue Bird Group
mengimplementasikan SAP Business Suite, yang membantu perusahaan mengonsolidasikan
operasional yang terdiri dari 28 cabang perusahaan, lebih dari 70 pool.
Setelah itu, Blue Bird Group membutuhkan suatu sistem yang mampu
mengelola laporan-laporan yang dihasilkan SAP Business Suite guna menjadi
informasi akurat yang dapat diakses secara cepat dan tepat untuk proses
pembuatan keputusan. Blue Bird selanjutnya menginstal SAP NetWeaver BI
sebagai suatu solusi yang membantu perusahaan untuk mendapatkan manfaat
yang maksimal dari sistem SAP-nya. Melalui implementasi solusi tersebut,
Blue Bird berkeinginan memiliki suatu solusi BI yang memberikan fungsionalitas
menyeluruh
dan terbaik, serta di saat yang bersamaan juga menyediakan fitur-fitur
bagi kebutuhan spesifik industri.
Disamping itu, solusi harus mampu
mengintegrasikan data dari berbagai perusahaan dan mentransformasikan ke
dalam bentuk yang dapat dipraktekan, informasi bisnis yang tepat waktu
untuk mendorong proses pembuatan keputusan, serta menghasilkan
tindakan-tindakan yang strategis dan bisnis yang solid. Kelompok usaha
Blue Bird telah mengumumkan rampungnya pengimplementasian solusi peranti
lunak SAP dalam sistem Teknologi Informasi mereka.
Sebagai
perusahaan transportasi yang armadanya mencapai lebih dari 15.000
kendaraan, Blue Bird memerlukan solusi TI yang handal untuk memantau
banyak hal dalam operasionalnya sehari-harinya, Order pelanggan,
kendaraan yang beroperasi dan yang dalam perawatan, sampai konsumsi bahan
bakar, perlu terdata dengan baik. Dengan tujuan integrasi dan akurasi
data, solusi MySAP Business Suite dimanfaatkan Blue Bird untuk menangani
semua itu. MySAP Business Suite merupakan solusi peranti lunak dengan
fungsi luas.
Dengannya,
Blue Bird dapat memonitor banyak informasi penting secara mudah dan tepat
waktu. Data tersebut akan tersedia sesuai dengan informasi yang
diperlukan oleh jajaran management untuk membuat keputusan secara cepat.
Ini tentu meningkatkan efisiensi perusahaan. Implementasi mySAP Business
Suite tersebut meliputi fungsi keuangan, controlling, sales &
distribution, material management dan fleet management.
Di samping itu, SAP secara khusus
mengembangkan dua fungsi lain untuk Blue Bird, yakni Driver Management
dan Operation & Reservation Management agar bisa disatukan dengan
sistem mereka yang berbasiskan Visual Basic. Implementasi SAP dapat
membawa perubahan besar bagi perusahaan ini. Dapat dibayangkan hanya
dengan mengklik sebuah tombol, maka dapat melihat visibilitas di seluruh
operasional perusahaan.
Blue
Bird Group merintis penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS sebagai
instrument pelengkap di taksinya. MDT mirip seperti pager, dimana setiap
informasi yang terkait dengan pengemudi akan tampil dilayarnya. MDT juga
merupakan alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk setiap order
yang dilelang via data komputer, sehingga tidak ada istilah lagi
pengemudi berebut order atau spekulasi posisi taksi yang terlalu jauh
dari tempat jemput konsumen.
Pada
saat ini 50% lebih mobil-mobil Blue Bird sudah dilengkapi dengan
teknologi global positioning system (GPS) yang dapat memantau keberadaan
mobil di jalan raya. Dengan alat ini mobil dapat dilacak di manapun
keberadaannya. Selain memudahkan para pengemudi, penumpang juga merasa
lebih terlindungi jika menggunakan Blue Bird.
Sampai
saat ini masih sedikit perusahaan taksi lainnya yang menggunakan GPS
dikarenakan biayanya sangat tinggi dan harga GPS per unit mobil adalah Rp
15 juta. Pihak manajemen merencanakan semua taksi Blue Bird akan dilengkapi dengan
sistem GPS. Salah satu strategi yang digunakan Blue Bird didalam
memelihara loyalitas pelanggannya ialah dengan menyediakan credit voucher
yang tidak hanya untuk korporat saja, namun juga untuk perorangan.
Pihaknya juga hendak menyediakan tabel diskon tertentu. Pelanggan yang loyal pada Blue Bird dengan
program
ini akan dapat menggunakan taksi dengan harga diskon, besarannya
bervariasi antara 5%-15%.
Pada saat ini Blue Bird memiliki
pelanggan korporat lebih dari 650 perusahaan. Selama ini banyak
masyarakat yang mengenal Blue Bird memang bukan karena tarifnya yang
murah, melainkan karena nyaman, aman, berkualitas dan lain sebagainya.
Sebagai langkah akhir, yang dapat dilakukan Blue Bird untuk
mempertahankan adalah dengan meningkatkan kualitas layanan yang aman dan
nyaman.
Untuk menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering
menggunakan mistery shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji
sopir. Seiring dengan itu, pelatihan bagi para pengemudi mengenai
pentingnya layanan pun terus digencarkan guna memberikan yang terbaik
bagi pelanggan. Basis usaha Blue Bird terletak pada jasa transportasi,
khususnya adalah taksi dan alat angkutan / kendaraan. Secara langsung
yang menjadi penggerak utama usaha ini adalah para pengemudi-nya.
Selain
berfungsi utama sebagai driver, pengemudi juga menjalankan fungsi sebagai
customer service dan sales force, karena mau tidak mau, para pengemudi
inilah yang akan berhadapan langsung dengan penumpang / customer. Para
pengemudi di Blue Bird dilatih secara khusus dalam berbagai tahapan
training. Dari para pengemudi inilah image Blue Bird dibangun. Sehingga tidak
heran bila masyarakat mengenal Blue Bird karena para pengemudinya yang
baik dan jujur.
BAB 3
PERTANYAAN STUDI KASUS
3.1
KASUS
1. Mengapa perusahaan
manufaktur harus membangun produk yang pintar dan menyediakan jasa yang pintar
?Apa manfaat bisnis yang bisa diperoleh?
2. Teknologi Informasi apa yang
digunakan oleh perusahaan dalam kasus ini untuk membangun produk pintar dan
menyediakan layanan pintar? Komponen IT apa lagi yang dapat digunakan?
3. Apa yang menjadi batasan
bagi sebuah strategi produk dan layanan pintar?
3.2 PENYELESAIAN
1. 1.
Sebuah
perusahaan, diperlukan adanya sistem informasi manajemen untuk mengatur arus
kegiatan dan informasi dalam perusahaan yang bersangkutan. Dengan sistem
informasi manajemen yang terorganisir, manajemen dapat mengambil keputusan yang
tepat bagi perusahaan. Tanpa adanya sistem informasi yang baik, niscaya
perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan dan bersaing dengan
para kompetitornya. Beberapa tahun yang lalu,sistem informasi perusahaan
mungkin masih dikembangkan secara sederhana. Sistem yang ada akan diatur dan
dikembangkan sendiri oleh manajemen perusahaan.
Tetapi
memasuki era globalisasi dimana teknologi menjadi salah satu komponen penting
dalam kehidupan manusia, sistem informasi manajemen pun mengalami kemajuan.
Mulai banyak perusahaan yang melirik sistem informasi manajemen berbasis TI
untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Memang banyak manfaat dan kemudahan yang
akan didapat, tidak hanya bagi pihak perusahaan, tapi juga untuk para customer
yang melakukan hubungan dengan perusahaan.Telah dibuktikan bahwa penerapan TI
pada perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan performa, namun bukan berarti
semua perusahaan serta memutuskan untuk menggunakan SIM berbasis TI bagi
perusahaan mereka. Masih ada juga perusahaan yang bertahan dengan sistem yang
telah mereka miliki. Terlepas dari semua itu, dalam hal ini Perusahaan Taxi
“Blue Bird”.
Teknologi
GPS mempermudah operator dalam menentukan posisi konsumen dan
armada mana yang dapat menjangkaunya, sehingga pelayanan bisa dilakukan
lebih cepat dan mengurangi antrean pemesanan. Keunggulan lainnya,
konsumen tidak perlu mendengarkan suara dari radio komunikasi ketika ada
pemesanan yang masuk ke pengemudi taksi.Perusahaan transportasi Blue Bird
berhasil mengimplemantasikan solusi Business Intelligent (BI), yakni SAP
NetWeaver Business Intelligent (SAP NetWeaver BI).
Ini
merupakan suatu solusi yang mengolah data mentah menjadi informasi
pendukung pengambilan keputusan perusahaan dan proses bisnis sehingga
mampu memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk memenuhi kebutuhan
yang berbeda dari para pengguna, professional TI dan manajemen senior.
Solusi ini
disediakan melalui teknologi portal enterprise dan menyediakan kepada
para penggunanya suatu infrastruktur andal, peralatan yang komprehensif,
kemampuan untuk melakukan perencanaan dan simulasi, serta
fungsionalitas data-warehousing.Aplikasi Business Intelligent diperlukan
perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyediakan
akses ke data guna membantu penggunanya mengambil keputusan bisnis secara
akurat.
SAP (System
Application and Product) adalah software ERP (Enterprise Resources
Planning), yaitu merupakan tools IT dan manajemen dalam membantu
pencanaan dan kebijakan perusahaan didalam mengambil keputusan, serta
merupakan software yang diimplementasikan untuk mendukung organisasi
dalam menjalankan kegiatan operasional secara lebih efisien dan efektif.
SAP terdiri dari serangkaian modul aplikasi yang mampu mendukung semua
transaksi perusahaan.
Semua modul
dalam aplikasi SAP dapat diintegrasikan secara terpadu antara satu dengan
lainnya serta memungkinkan ketersediaan data yang akurat dan
aktual. ERP merupakan suatu perangkat lunak yang didesain untuk memadukan
proses bisnis yang ada, pengunaan database perusahaan untuk menghasilkan
informasi yang valid. ERP dan Business Intelligence mempunyai
keterkaitan, ERP merupakan sistem yang menintegrasikan seluruh sistem
yang ada dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan informasi yang benar
dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Proses
implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-tenaga konsultan
yang professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting dalam
keberhasilan proses implementasi. Konsultan yang andal memahami bahwa
pendekatan dari bottom up untuk mengimplementasikan business intelligent
akan membutuhkan waktu yang panjang. Sedangkan metode top down merupakan
metode yang tepat untuk mengimplementasikan Business Intelligent.
Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk
modul-modul Financial Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability
Analysis (CO PA) Plant Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus
yang dinamakan “Taximeter System” dari legacy VB sistem perusahaan.
Proses implementasi dilakukan oleh Hermis consulting. Pada fase pertama,
SAP NetWeaver BI “GO Live”.
2. 1.
Blue
Bird selanjutnya menginstal SAP NetWeaver BI sebagai suatu
solusi yang membantu perusahaan untuk mendapatkan manfaat yang maksimal
dari sistem SAP-nya. Melalui implementasi solusi tersebut, Blue Bird
berkeinginan memiliki
3. 1.
suatu
solusi BI yang memberikan fungsionalitas menyeluruh dan terbaik, serta di
saat yang bersamaan juga menyediakan fitur-fitur bagi kebutuhan
spesifik industri.
Dengan
tujuan integrasi dan akurasi data, solusi MySAP Business Suite
dimanfaatkan Blue Bird untuk menangani semua itu. MySAP Business Suite
merupakan solusi peranti lunak dengan fungsi luas. Dengannya, Blue Bird
dapat memonitor banyak informasi penting secara mudah dan tepat waktu.
Data
tersebut akan tersedia sesuai dengan informasi yang diperlukan oleh
jajaran management untuk membuat keputusan secara cepat. Ini tentu
meningkatkan efisiensi perusahaan. Implementasi mySAP Business Suite
tersebut meliputi fungsi keuangan, controlling, sales & distribution,
material management dan fleet management.Di samping itu, SAP secara
khusus mengembangkan dua fungsi lain untuk Blue Bird, yakni Driver
Management dan Operation & Reservation Management agar bisa disatukan
dengan sistem mereka yang berbasiskan Visual Basic.
Implementasi
SAP dapat membawa perubahan besar bagi perusahaan ini. Dapat dibayangkan
hanya dengan mengklik sebuah tombol, maka dapat melihat visibilitas di
seluruh operasional perusahaan. Blue Bird Group merintis penggunaan MDT (Mobile
Data Transfer) dan GPS sebagai instrument pelengkap di taksinya. MDT
mirip seperti pager, dimana setiap informasi yang terkait dengan
pengemudi akan tampil dilayarnya. MDT juga merupakan alat penangkap order
dalam radius 3-4 km untuk setiap order yang dilelang via data komputer,
sehingga tidak ada istilah lagi pengemudi berebut order atau spekulasi
posisi taksi yang terlalu jauh dari tempat jemput konsumen. Pada saat ini
50% lebih mobil-mobil Blue Bird sudah dilengkapi dengan teknologi global
positioning system (GPS) yang dapat memantau keberadaan mobil di jalan
raya. Dengan alat ini mobil dapat dilacak di manapun keberadaannya.
Selain memudahkan para pengemudi, penumpang juga merasa lebih terlindungi
jika menggunakan Blue Bird. Salah satu strategi yang digunakan Blue Bird
didalam memelihara loyalitas pelanggannya ialah dengan menyediakan credit
voucher yang tidak hanya untuk korporat saja, namun juga untuk
perorangan. Pihaknya juga hendak menyediakan tabel diskon tertentu.
4. 1.
Pada
saat ini Blue Bird memiliki pelanggan korporat lebih dari 650 perusahaan.
Selama ini banyak masyarakat yang mengenal Blue Bird memang bukan karena
tarifnya yang murah, melainkan karena nyaman, aman, berkualitas
dan lain sebagainya. Sebagai langkah akhir, yang dapat
dilakukan Blue Bird untuk mempertahankan adalah dengan meningkatkan
kualitas layanan yang aman dan nyaman.
Untuk
menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering menggunakan mistery shopper
atau penumpang yang
diminta
untuk menguji sopir. Seiring dengan itu, pelatihan bagi para pengemudi
mengenai pentingnya layanan pun terus digencarkan guna memberikan yang
terbaik bagi pelanggan. Basis usaha Blue Bird terletak pada jasa
transportasi, khususnya adalah taksi dan alat angkutan / kendaraan.
Secara langsung yang menjadi penggerak utama usaha ini adalah para
pengemudi-nya.
Selain
berfungsi utama sebagai driver, pengemudi juga menjalankan fungsi sebagai
customer service dan sales force, karena mau tidak mau, para pengemudi
inilah yang akan berhadapan langsung dengan penumpang / customer. Para
pengemudi di Blue Bird dilatih secara khusus dalam berbagai tahapan
training. Dari para pengemudi inilah image Blue Bird dibangun. Sehingga tidak
heran bila masyarakat mengenal Blue Bird karena para pengemudinya yang
baik dan jujur.
BAB 4
PENUTUP
5. 1.
Kesimpulan
Dari
penjelasan diatas, maka penulis mampu menyimpulkan bahwa bersama dengan makalah
“Implementasi Sistem Informasi Manajemen dalam Perusahaan” menyimpulkan bahwa
Kinerja Perusahaan mampu meningkat secara drastis apabila menerapkan sistem
aplikasi perusahaan atau biasa disebut ERP (Enterprise Resource Planning) yang
dimana ada banyak sekali aplikasi ERP dan salah satunya adalah aplikasi SAP
yang diterapkan oleh Blue Bird. Kinerja ERP yang berjalan secara otomatis,
terkontrol, terstruktur, terklasifikasi, dan terintegrasi mampu meningkatkan
kinerja perusahaan yang sebelumnya bergerak secara manual. Modul-modul dalam
SAP yang terklasifikasi mampu memudahkan user
dalam menjalankan sistem perusahaan.
4. 2.
Saran
Demikianlah pokok bahasan
“Implementasi Sistem Informasi Manajemen dalam Perusahaan” ini yang dapat kami
paparkan, besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan
banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik
lagi dimasa yang akna datang.
DAFTAR
PUSTAKA
Sumber Internet :